Permasalahan dan Upaya Pemecahannya

Permasalahan yang ada pada pelaksanaan kegiatan tugas pokok adalah sebagai berikut : 

  1. Pelaksanaan disiplin kerja belum dapat termonitor secara elektrik;
  2. Kurangnya dalam pelaksanaan pelayanan urusan pegawai;
  3. Masih kurang terlaksana urusan administrasi atau pengagendaan surat menyurat dengan baik;
  4. Penyusunan dan pengumpulan laporan kegiatan dari masing-masing bidang dan UPTD masih sering mengalami keterlambatan;
  5. Pengumpulan data terkait tupoksi dari masing- masing bidang masih kurang tepat waktu;
  6. Masih kurang optimalnya penertiban asset yang ada di SKPD terutama asset yang dihasilkan dari penganggaran kegiatan di bidang-bidang;
  7. Masih banyaknya data-data yang harus dikaji ulang/ diupdate;
  8. Penerapan absensi pegawai menggunakan finger print masih belum maksimal;
  9. Tertib administrasi urusan kepegawaian masih perlu dioptimalkan;
  10. Masih kurang optimalnya urusan administrasi pengagendaan surat menyurat;
  11. Kurang tertibnya pengelola kegiatan dalam pengumpulan SPJ sehingga menghambat pencairan keuangan untuk bulan berikutnya;
  12. Keterbatasan anggaran dan SDM pada Pengembagan Pangan Lokal;
  13. Kurangnya sarana rapid test kit kemanan pangan;
  14. SK Ketahanan Pangan sudah tidak sesuai dengan Kelembagaan Perangkat Daerah Kota Cirebon;
  15. Belum tersedianya anggaran untuk penyiapan perhitungan pola pangan harapan tingkat konsumsi;
  16. Keterbatasan SDM, Sarana dan Prasarana kegiatan pemantauan dan analisis akses pangan;
  17. Input data dari SKPD terkait, kadang mengalami keterlambatan;
  18. Kurangnya SDM teknis peternakan dan kesehatan hewan;
  19. Kurangnya sarana dan prasarana teknis obat-obatan hewan;
  20. Kurangnya petunjuk teknis dan pelaksanaan pelatihan teknis bagi petugas di bidang peternakan dan kesehatan hewan;
  21. Produksi hasil pertanian dan peternakan masih kurang maksimal dan pemasaran masih sulit;
  22. Pemanfaatan lahan pekarangan masih kurang;
  23. Masih perlu peningkatan produktivitas padi, dan sempitnya lahan pekarangan di lokasi P2WKSS;
  24. Masih ada pengurangan lahan basah untuk pertanian di Kota Cirebon;
  25. Kurangnya ketersediaan bibit unggul hortikultura di Kota Cirebon;
  26. Minat kelompoktani untuk melaksanakan kegiatan masih kurang;
  27. Kurangnya SDM teknis untuk pemeriksaan produk hewan dan kesehatan hewan;
  28. Minimnya SDM petugas pemungut retribusi pemakaian laboratorium kesmavet dan pelayanan keswan;
  29. Kurangnya kualitas dan kuantitas petugas di UPTD RPH;
  30. Kurangnya stok bibit sapi betina produktif dan berkualitas;
  31. Kurangnya peralatan peternakan dan pengolah pakan;
  32. Ketersediaan Jumlah Pakan Hijauan rumput;
  33. Belum adanya rumah fermentasi jerami beserta perlengkapa pengolahannya, dan belum memiiki gedung pertemuan pada UPTD BPTP;
  34. Pada UPTD BPBTPH Terbatasnya media tanam seperti : polybag, tanah humus, sekam, pupuk, pot, drum, Seedling tanaman yang terlalu tua sehingga sulit untuk diokulasi;
  35. Belum adanya pembinaan, pengawasan peredaran dan pemantauan produksi benih;
  36. Fasilitas internet, green house dan screen house dalam keadaan rusak, sehingga akses data online dan tanaman kurang maksimal di UPTD BPBTPH;
  37. Kurang maksimalnya fungsi laboratorium kultur jaringan di UPTD BPBTPH;
  38. Kurangnya SDM pada kegiatan Pembinaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan dan Pengelolaan, penyelenggaraan Tempat Pemasaran Ikan;
  39. Perlunya pengembangan lele mutiara di UPTD BPBIAT;
  40. Perlunya penyiapan lahan budidaya guna optimalisasi produksi budidaya, dan banyaknya mortalitas diakibatkan karena pola musim dan kualitas air yang ada di UPTD BPBIAT.